Jumat, 12 Oktober 2012 09:39 |
Jakarta-Humas BKN, Kunjungan kerja DPRD
Kota Pare-Pare, DPRD Kabupaten Nganjuk dan DPRD Indragiri Hulu diterima
secara bersamaan oleh Kepala Bagian (Kabag) Humas Badan Kepegawaian
Negara (BKN) Tumpak Hutabarat yang didampingi Kasubbag Publikasi Petrus
Sujendro, Kasubdit Dalpeg III Carnadi dan Kasubdit Dalpeg I Paulus Dwi
Laksono di ruang rapat lantai 1 Gedung I BKN Pusat Jakarta, Kamis
(11/10).
Para pejabat BKN menjelaskan masalah kepegawian (kiri-kanan): Kasubdit Dalpeg I Paulus Dwi Laksono, Kabag Humas Tumpak Hutabarat, Kasubbag Publikasi Petrus Sujendro, dan Kasubdit Dalpeg III CarnadiDigabungnya penerimaan kunjungan kerja dari tiga DPRD ini karena substansi permasalahan yang dibahas sama dan demi efisiensi dan efektifitas pelayanan. Pada umumnya Komisi A DPRD tersebut menyampaikan aspirasi warganya terkait tindaklanjut pengangkatan tenaga honorer K 1 yang sudah dilakukan verifikasi dan validasi oleh BKN dan BPKP. PP no 56 tahun 2012 hampir 4 bulan yang lalu ditetapkan yang digunakan payung hukum, namun sampai saat ini belum terdengar progress pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS. Ada apa dan mengapa?Para anggota DPRD tengah mendengarkan penjelasan pejabat BKN
Secara umum Tumpak Hutabarat menjelaskan bahwa saat ini BPKP sedang melaksanakan quality assurance terhadap
hasil verifikasi dan validasi yang dlakukan Tim BPKP menyangkut
administrasi keuangan. “Diharapkan selesai akhir bulan Oktober ini
sehingga pemberkasan dan penetapan NIP dapat diselesaikan di tahun 2012,
” terang Tumpak. Untuk K2, BKN sedang membangun database yang
akan digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan tes sesama honorer K 2
di bulan April 2013. Honorer K2 yang lulus tes dapat diangkat menjadi
CPNS dalam tahun anggaran 2013 dan 2014.
Tengah berlangsung, audiensi terkait tenaga honorer
Sementara itu terkait adanya sinyalemen
manipulasi data, Paulus Dwi Laksono mengatakan bahwa setiap petugas
yang melaksanakan verifikasi dan validasi baik di BKD, Inspektorat, BKN
maupun BPKP telah menandatangani Pakta Integritas. “Jika terbukti ada
yang “nakal”, silahkan laporkan kepada pihak yang berwajib untuk
diproses secara hukum yang berlaku. BKN konsisten terhadap aturan yang
berlaku,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Carnadi
menambahkan bahwa untuk honorer K 1 yanag lulus Verval dari Pare Pare 38
orang, Nganjuk sedang dalam proses yang masuk dalam program audit
tujuan tertentu, dan Kab Indra Giri Hulu 0. (Petrus, Kiswanto)
|
Website SMAN 1 Tangerang
Rabu, 17 Oktober 2012
BKN Bangun Database Pengendali Tes Honorer K2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar