Rabu, 30 Desember 2009

UN Bisa Dilaksanakan Dua Kali Setahun

Semarang, CyberNews. Pelaksanaan program sistem kredit semester (SKS) saat ini telah diberengi. dengan kesiapan pelaksanaan ujian nasional (UN) dan jadwal penerimaan mahasiswa baru.

Anggota Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bidang kurikulum, Prof Mungin Edy Wibowo mengatakan, dengan dilaksanakannya program SKS tersebut secara otomatis UN bisa digelar sebanyak dua kali dalam satu tahun. Hal itu berguna untuk mengantisipasi adanya siswa sekolah yang lulus pada tengah tahun.

"Ini sudah sesuai dengan PP No 19 pasal 6 ayat 2 tahun 2005, UN dilaksanakan secara akuntabel, dan dilakukan minimal satu kali, sebanyak-banyaknya dua kali dalam setahun," ujar Mungin.

Dengan demikian, UN dilaksanakan dua kali dalam satu tahun yakni pada akhir semester ganjil dan semester genap. Tidak hanya UN yang dilaksanakan dalam dua kali dalam setahun, penerimaan mahasiswa baru juga dapat didesain dua kali setahun pada setiap awal semester.

"Namun pelaksanaan penerimaaan mahasiwa baru dua kali belum bisa dilaksanakan pada tahun ini karena harus menunggu Permen, dan harus dilakukan sosialisasi ke setiap perguruan tinggi," katanya.

Pelaksanaan sistem SKS, menurutnya, sudah siap dilaksanakan untuk sekolah kategori mandiri dan bertaraf internasional. BSNP telah membuat dan mensahkan panduan pelaksanaan program SKS di sekolah, dan saat ini siap untuk disebarkan.

"Panduan SKS ini mengatur bagaimana melaksanakan program tersebut, termasuk mengatur berapa jumlah mata pelajaran yang harus diterapkan. Program ini berlaku untuk tingkat SMP dan SMA. Namun yang paling utama adalah tingkat SMA," terangnya.

Mungin menegaskan, program SKS sudah bisa dilaksanakan untuk sekolah-sekolah yang memenuhi syarat. Bahkan sejumlah daaerah seperti NTB dan Jawa Timur telah melaksanakan program tersebut.

Sebelumnya sejumlah sekolah di Semarang mengaku siap melaksanakan program tersebut asalkan diimbangi dengan perangkat pendukung. Kepala SMA Negeri 3 Semarang Soedjono mengatakan, pihaknya siap melakukan program jika pelaksanaan UN dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, dan siswa yang yang lulus pada tengah tahun dapat tertampung di perguruan tinggi.

Senin, 14 Desember 2009

Jadwal Ujian Nasional (UN) 2010 Lengkap : SMA/MA 2009.

tags: jadwal un, ujian nasional, ujian nasional 2010, un 2010
by nusantaraku
logo depdiknas

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sekolah dipercepat menjadi minggu ke-3 Maret 2009. Informasi pelaksanaan UN SMP-SMA 2010 didasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun 2009 tentang UASBN SD/MI serta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMK Tahun Pelajaran 2009/2010. Peraturan ini ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Prof. Bambang Sudibyo pada 13 Oktober 2009, seminggu sebelum diganti dengan Mendiknas Prof. Muh Nuh Kabinet Indonesia Bersatu II.

Jadwal tahun 2010 ini lebih cepat dari UN yang biasanya berlangsung pertengahan April. Hal ini disebabkan UN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UN utama dan UN ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UN utama, bisa mengulang pada UN tahap kedua (enak dong..diberi kesempatan 2 kali).. UN ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UN utama atau tepatnya 8 minggu setelah pelaksanaan UN utama. Berikut periode pelaksanaan UN 2010 :

* Tingkat SMA/MA, SMALB, dan SMK :
o UN Utama : 22 – 26 Maret 2010
o UN Ulangan : 10 – 14 Mei 2010

UN SMA/MA 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UN Utama Tingkat SMA dan MA 2010.
UN 2010 SMA Program IPA

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Fisika 40 120 menit Kamis, 25 Maret 2010
5 Kimia 40 120 menit Jum’at, 26 Maret 2010
6 Biologi (II) 40 120 menit Senin, 22 Maret 2010

UN 2010 SMA Program IPS

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Ekonomi 40 120 menit Kamis, 25 Maret 2010
5 Sosiologi 40 120 menit Senin, 22 Maret 2010
6 Geografi (II) 40 120 menit Jum’at, 26 Maret 2010

UN 2010 SMA Program Bahasa

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Sastra Indonesia 40 120 menit Kamis, 25 Maret 2010
5 Sejarah /Antro (I) 40 120 menit Senin, 22 Maret 2010
6 Bahasa Asing Pilihan 40 120 menit Jum’at, 26 Maret 2010

UN 2010 SMK

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Teori Kejuruan - - -

UN 2010 MA

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Ilmu Tafsir 40 120 menit Jum’at, 25 Maret 2010
5 Ilmu Hadist 40 120 menit Kamis, 26 Maret 2010
6 Ilmu Kalam (II) 40 120 menit Senin, 22 Maret 2010
UN SMP / MTs 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)



Standar Kelulusan UN 2010

Standar kelulusan UN 2010 sebenarnya sama dengan UN tahun 2009 yakni peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK tahun 2010 dinyatakan lulus jika:

1. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya;
2. khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.

Catatan Penting!

Pihak sekolah dilarang memungut biaya pelaksanaan UN, karena semua biaya penyelenggaraan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah. Mohon untuk menjadi perhatian para guru dan pihak sekolah agar tidak mencoba-coba memungut biaya UN. Dan bagi adik-adik pelajar, jangan sekali-kali mau membayar biaya UN. Dan jika adik-adik menemukan hal ini, segera lapor ke sini karena merupakan tindakan koruptif.
Kabar Baru! (Update)

Berbeda dengan pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya, pelaksanan UN 2010 menggunakan metode exchange place yang hampir sama dengan proses SNMPTN. Yakni para siswa sebuah sekolah akan melaksanakan UN di tempat/sekolah berbeda, yang mana akan bercampur dengan siswa-siswa dari sekolah lain dalam satu kecamatan/kabupaten.

Namun, ada kabar baru bagi adik-adik bahwa pada tanggal 7 Desember 2009, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Djemari Mardapi menyatakan bahwa pelaksanaan UN campur (exchange place) pada 2010 batal dilaksanakan. Hal ini dikarenakan setelah dievaluasi dan disimulasi, UN campur itu hanya mungkin dilakukan di perkotaan. Sehingga BSNP tidak bisa memperlakukan hanya campur hanya di untuk siswa di perkotaan. Akhirnya BSNP dan Depdiknas sepakat tidak melaksanakan UN campur pada 2010 (Kompas).

Selamat belajar dengan sungguh-sungguh. Semoga Sukses dengan prestasi gemilang!

Salam Sukses,

Kamis, 03 Desember 2009

SELAMAT PAK SOFYAN


Entah perasaan apa yang kita rasakan pada saat ini, ketika teman kita Bapak Sofyan, S.Tp. diterima sebagai CPNSD DKI Jakarta tahun 2009. Senang karena langkah beliau kejenjang karier yang lebih tinggi, sedih karena team IT SMA Negeri 1 Tangerang akan berkurang, walaubagaimanapun juga semua ada hikmahnya buat kita semua. Good Luck Bapak Sofyan, S.TP. terkenang kau selalu untuk kemajuan IT SMA Negeri 1 Tangerang, Don't forget in here you start.

Selasa, 01 Desember 2009

UJIAN NASIONAL 2010

Siswa dan Guru Tidak Perlu Bingung
Selasa, 01 Desember 2009 15:17 WIB 0 Komentar
Penulis : Sidik Pramono

JAKARTA-MI: Guru dan siswa tidak perlu bingung dengan kepastian pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang akan berlangsung pada Maret 2010 mendatang. Pasalnya, meskipun belum dikeluarkan surat edaran, secara resmi pemerintah telah memastikan pelaksanaan UN tersebut.

"Sekolah harus siap dengan UN, meskipun surat edaran belum ada, namun ketetapan hukumnya sudah ada yakni Permendiknas No.75 tahun 2009, sekarang tinggal menunggu juknis (petunjuk teknis) saja dan surat edarannya," ujar Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono, di Jakarta, Selasa (1/12).

Menurut Ratiyono, kepastian tersebut harus menjadi dorongan dan motivasi bagi guru dan siswa dalam mempersiapkan UN. Artinya, jangan sampai ada kesan bahwa UN merupakan beban bagi guru dan siswa. "Sebaliknya, jadikan UN itu sebagai tantangan bagi guru, dalam mempersiapkan siswa untuk lulus UN, sebagai bagian dari proses pembelajaran," kata Ratiyono.

Hal tersebut penting, lanjut Ratiyono, mengingat UN masih dianggap sebagai suatu sistem penilaian yang dipandang perlu untuk mempertahankan mutu sekolah, atau bukan semata-mata penentu kelulusan. "Jadi, lulus dan gak lulus adalah hal yang wajar. Dengan adanya lulus dan gak lulus, maka kita bisa lihat UN menjadi tambah greget, sehingga berdampak luar biasa pada siswa," kata Ratiyono.

Senada dengan itu, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Edie Toet Hendratno juga menyatakan hal sama, yakni UN harus benar-benar dipersiapkan oleh guru dan siswa, untuk mengetahui seberapa ketat tingkat persaingan di sekolah, daerah, dan juga skala nasional. "Hal ini juga sangat menentukan kualitas anak didik kita pada skala persaingan global," ujar Edie yang juga Rektor Universitas Pancasila itu.

Namun, tambah Edie, yang perlu ditekankan adalah kredibilitas pelaksanaan UN pada 2010 nanti, jangan sampai mengecewakan kalangan perguruan tinggi yang saat ini dilibatkan penuh dalam pelaksanaan UN. "Mencatat pengalaman tahun lalu, banyak kalangan PT yang dilibatkan untuk pelaksanaan UN, justru nombok (nambahin anggaran yang sudah ada)," ujar Edie.

Di sisi lain, kata Edie, pihaknya juga mengatakan, agar guru dan siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dapat memprsiapkan UN secara intensif. Pasalnya, dari tahun ke tahun, permasalahan pelanggaran dan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan UN, banyak terjadi pada siswa SMK. "Ini terjadi karena siswa SMK sedari awal memang bukan disiapkan untuk UN, tetapi lebih pada untuk menjadi lulusan yang siap kerja," kata Edie.

Menanggapi hal itu, Direktur Pembinaan SMK Depdiknas Joko Sutrisno menyanggah jika SMK tidak siap dalam menghadapi UN. Buktinya, tahun lalu, tingkat kelulusan siswa SMK terbilang tinggi karena mencapai 96 persen. Tahun 2010 pun ditargetkan menjadi 97 - 98 persen dari sekitar 850 ribu siswa yang mengikuti UN pada 2010 mendatang .

"Ini realistis, karena kami sudah menghimbau guru-guru SMK untuk meningkatkan latihan soal UN, dan juga memajukan ujian praktek pada Februari agar ada jeda belajar untuk persiapan UN di Maret 2010. Soal adanya pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan siswa SMK, itu kan hanya oknum saja, tidak secara keseluruhan," ujar Joko saat dihubungi Media Indonesia, kemarin. (Dik)